|Verd's HOME|MUSIC |NEWBIEZ|MULTIMEDIA|

|JFF Family |BLOG SIJUNJUNG|


|1 Rupiah|N4rs1s |GOLF |dycka's HOME|


Harapan baru dengan header baru,


Hai hai hai....
Bagi sanak sadonyo atau rekan2 sekalian yang mengunjungi Blog Sijunjung kali ini, akan terasa sedikit perbedaan.. Pasti udah pada tau dah.. Liat aja bagian atas Blog, atau orang2 bilang header..

Kami memang mengganti header sebelumnya karena header pertama Blog Sijunjung ini masih dalam semangat menyambut Porprov X Sumatera Barat yg telah berlalu..
Memang disaat Blog Sijunjung ini online bertepatan dengan kegiatan Porprov yang akan berlangsung di Kabupaten kita saat itu..

Jadi, karna Porprov-nya udah selesai.. Kami pun berinisiatif buat ngeganti header-nya..
Kalau rekan2 perhatikan, pada header kali ini disamping mengambil tema nature, kami tetap meletakkan lambang Pemerintah Daerah di sisi kiri dengan sedikit perubahan perspektif..
Sedangkan di sisi sebelah kanan, bagi rekan2 yg kemarin menonton Porprov di Sijunjung pasti sangat familiar dengan bangunan yg satu ini..
Ya, ini adalah Mess Representatif yang dibangun di Bukit Gadang dan ditengarai sebagai Mess termegah di Indonesia...
Saya dan dycka pun belum melihatnya secara langsung.. Beruntung kami mendapatkan fotonya dari salah seorang teman yang kemarin pulang ke Sijunjung... (thanks, gik!!)

Harapan kami berdua, semoga dengan bergantinya header menambah pengunjung Blog ini dan juga semoga dapat memicu semangat sanak sadonyo utk ituk memberikan kontribusi utk Blog ini...








Regards,


Verdy & Dycka


Menyambut Ramadhan 1427 H


Blog Sijunjung mengucapkan Mohon Maaf Lahir Batin,
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa...
Kepada seluruh sanak sadonyo, rekan2 yang berkunjung di blog ini...
Semoga Ibadah Puasa yang akan kita jalani nanti mendapatkan berkah dari Allah SWT...

Dearestly,

Verd_hatherley & Dycka_god

*Tak lupa utk segala pihak yg telah banyak membantu blog ini
(Bapak Nasrul Rasyad dari Singgalang)...


Alek Gadang tu Ala Usai


Sesuai namanya Pekan Olaharaga Provinsi (Porprov) X Sumbar yang digelar selama sepekan (2-9/9), di Kabupaten Sawahlunto Sijunjung dan Kota Sawahlunto, telah berakhir.

Ribuan atlet 19 kabupaten/kota yang tampil dan bertanding dengan gagah perkasa pada 23 cabang olahraga, telah kembali ke daerahnya masing-masing dengan segala suka dan duka. Kenapa dengan suka dan duka? Karena diantara yang berjuang di arena telah berhasil meraih medali dan bonus serta pujian dan opok, terlepas dari atlet rental atau asli putra putri daerah.
Namun juga tidak sedikit yang meratap dan menangis serta bersedih dan berkecil hati, lantaran tidak memperoleh apa-apa, kecuali kata-kata manis untuk sekedar menyejukan hati yang pedih serta perasaan yang galau.

Itulah dua rasa berbeda yang dibawa pulang para atlet yang sudah mencoba peruntungan di ajang Porprov. Namun itu pulalah konsekwensi yang harus diterima dengan tabah dan sabar oleh seorang atlet, karena dalam setiap pertandingan pasti ada yang kalah dan yang menang, paling tidak seri.

Selama sepekan, Muaro Sijunjung seperti Kota Metropolitan. Setiap sisi dan ruas jalan serta sudut rumah makan dan warung, terlebih arena pertandingan dipadati manusia. Begitu juga arus lalu lintas, tidak hanya sekedar semeraut, tapi juga macet, sehingga puluhan polisi, Satpol PP dan aparat Dinas Perhubungan yang diturunkan, bekerja keras menertibkan.

Tapi, sekali lagi, jelmaan Kota Metropolitan itu hanya sepekan. Setelah Porprov ditutup Gubernur Gamawan Fauzi, Sabtu (9/9), Minggu (10/9) tidak terlihat lagi kepadatan manusia. Tidak ada lagi kesemerautan lalu lintas, apa lagi jalan yang macet.

Yang tinggal dan tersisa di Minggu kelabu itu, hanyalah marawa, puing-puing dan sampah yang berserakan serta para pedagang yang berkemas untuk segera pulang. Itu Minggu, hari berikutnya hingga sekarang, Muaro Sijunjung kembali kepada aslinya.

Namun, meski gelanggang sudah usai, atlet sudah pulang, rakyat Sawahlunto Sijunjung pantas bersyukur dan berbangga diri, karena selaku penyelenggara Porprov, cukup banyak keberuntungan dan kemajuan yang diperoleh daerah, terutama dibidang sarana dan prasarana olahraga.

Berkat Porprov, jalan utama di Muaro Sijunjung, tidak hanya sekedar diparancak, tapi juo dipagadang. Begitu juga sarana dan prasarana olahraga, kini rakyat Sawahlunto Sijunjung memiliki GOR bulutangkis, gedung senam dan lapangan sepakbola yang representatif serta mess yang bertaraf nasional.

Yang menjadi pertanyaan sekarang, sejauh mana sarara dan prasarana itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, baik untuk menggenjot dan meningkatkan prestasi atlet yang sudah ada maupun untuk melahirkan bibit dan atlet baru. Jawabnya tentu terpulang kepada Pemkab dan masyarakat itu sendiri.

Sebab, maambiak contoh ka nan sudah, maambiak tua ka nan manang, sejauh ini belum ada daerah yang sudah menjadi penyelenggara Porprov (dulu Porda) yang benar-benar sukses menjaga dan memelihara serta memanfaatkan sarana dan prasarana yang dibangun untuk peningkatan prestasi atlet atau melahirkan atlet baru.

Bahkan cukup banyak sarana dan prasarana itu yang menjadi mubazir, karena tidak terawat dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Sehingga ada kesan, seolah sarana dan prasarana yang dibangun hanya untuk sepekan, selama Porprov berlangsung. Pada hal biaya yang dikucurkan tidak sedkit, ratusan juta, malah miliran rupiah.

Justru itu, meski daerah yang telah menyelenggarakan Porda belum ada yang sukses memanfaatkan berbagai sarana dan prasarana yang dibangun untuk meningkatkan prestasi atlet atau melahirkan atlet baru, sehingga untuk mengikuti Porprov terpaksa merental atlet daerah lain, kita berharap hal itu tidak terjadi di Sawahlunto Sijunjung negeriku tercinta. Semoga.

Sumber : Nasrul Rasyad dari Singgalang


Emas Sepakbola Diboyong Tim Tanah Datar


Tuan rumah Sawahlunto Sijunjung gagal meraih medali emas dalam cabang olahraga paling pavorit, sepakbola, setelah di final kalah 2-4 (0-0) melalui drama adu finalti dari tim Tanah Datar.

Final sepakbola yang merupakan pertandingan puncak sepanjang Porprov X Sumbar, berlangsung menjelang detik-detik penutupan di lapangan M. Yamin Muaro Sijunjung, Sabtu (9/9).

Dibawah tatapan Gubernur Gamawan Fauzi, Ketua DPRD Sumbar diwakili Yonda Djabar, Ketua Harian KONI Indomar Asri, bupati/walikota serta sekitar 15 ribu penonton, kendati bermain di lapangan licin akibat diguyur gerimis, namun kedua tim tetap menyuguhkan permaianan cantik, cepat dan saling menyerang.

Yang juga sangat membanggakan, meski kedua tim saling berjibaku untuk bisa menjebol gawang lawan, namun mereka tetap menunjukan persahabatan yang solit. Buktinya mereka tidak hanya bersalaman dan berpelukan seusai pertandingan, tapi juga dalam laga tengah berlangsung.

Sebetulnya dalam laga final yang dipimpin wasit Edi Bastari, permaianan berlangsung seimbang. Selain melancarkan serangan silih berganti, kedua tim juga sama-sama memiliki peluang emas.
Namun selama reguler dan perpanjangan waktu 2x15 menit, gol yang diharapkan tidak kunjung tercipta, sehingga untuk menentukan kepada tim mana medali emas dikalungkan, terpaksa dilaksanakan adu finalti.

Algojo tuan rumah, Wen Antoni yang mendapat kehormatan melakukan tendangan pertama, berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik. Tendangan keras yang mengarah ke sudut gawang, tidak terantisipasi oleh penjaga gawang Tanah Datar, Dikki Jamalis.
Namun keunggulan 1-0 itu, beberapa menit kemudian berhasil disamakan oleh algojo Tanah Datar, Sandrovo Saputra. Tendangan Sandrovo gagal ditahan penjaga gawang tuan rumah, Erius Aleksi.

Sayang algojo kedua Sijunjung, gagal menunaikan tugasnya. Tendangan Marwansyah yang tidak begitu keras, berhasil ditahan penjaga gawang Tanah Datar. Kegagalan yang sama juga terjadi pada eksekutor ketiga Derius.

Meski eksekutor keempat, Rofi A mampu menjebol jala Tanah Datar, namun gol itu tidak berarti banyak bagi tim Sawahlunto Sijunjung, karena tiga eksekutor Tanah Datar setelah Sandrovo Putra, berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, sehingga pertandingan berakhir dengan kedudukan 4-2 untuk Tanah Datar.

Artinya, medali emas dikalungkan kepada tim Luhak Nan Tuo, medali perak milik tuan rumah dan perunggu diraih tim Kota Padang yang berhasil mengalahkan Kota Solok pada pertandingan sebelumnya di hari dan tempat yang sama.

Sumber : Nasrul Rasyad dari Singgalang


Porprov Telah Usai, Padang Tetap Juara Umum


Pekan olahraga Provinsi (Porprov) X Sumbar sudah usai, penutupan dilakukan Gubernur Gamawan Fauzi, di lapangan M. Yamin Muaro Sijunjung, Sabtu (9/9) seusai final sepakbola antara tim tuan rumah Sawahlunto Sijunjung dengan Tanah Datar.

Ribuan atlet 19 kabupaten/kota yang tampil pada 23 cabang olahraga, telah kembali ke daerahnya masing-masing, dengan segala suka dan duka, karena telah berhasil meraih medali dan bonus, namun juga tidak sedikit yang bersedih dan berkecil hati, lantaran tidak mendapat apa-apa.

Sebagaimana pada Porprov (dulu Porda) IX di Kabupaten Solok, dalam Porprov X yang digelar dari Sabtu ke Sabtu (2-9/9) di Sawahlunto Sijunjung dan Kota Sawahlunto, kontingen Kota Padang tetap tidak tergoyahkan sebagai juara umum.

Pasukan Fauzi Bahar tampil sebagai pemuncak, setelah berhasil mengantongi 91 medali emas, 64 perak dan 60 perunggu. Pesisir Selatan yang memboyong 63 medali emas, 52 perak dan 46 perungu, berada di posisi kedua.

Sementara tuan rumah Sawahlunto Sijunjung yang sejak awal hanya menargetkan tiga besar, sepertinya pantas bersyukur dan berbangga diri, karena dengan mengantongi 29 medali emas, 34 perak dan 46 perunggu, kontingen Dariuas Apan berada di urutan ketiga.

Sesuai klasmen akhir perolehan medali yang diterima Singgalang dari ketua bidang pertandingan dan wasit Drs. Muchlis Anwar, MSM, setelah tiga besar ditempati Kota Padang, Pesisir Selatan dan Sawahlunto Sijunjung, posisi keempat diduduki Kota Bukittingi yang memperoleh 28 medali emas, 30 perak dan 30 perunggu.

Di bawah Bukittingi bercongkol Kabupaten Tanah Datar dengan perolehan medali (26 emas, 20 perak dan 37 perunggu) yang disusul Kota Sawahlunto (19 emas, 17 perak, 30 perunggu).
Berikutnya Kabupaten Agam (17 emas, 13 perak, 38 perunggu). Kabupaten 50 Kota (12 emas, 9 perak, 16 perunggu). Kabupaten Solok (11 emas, 13 perak, 25 perunggu). Kabupaten Pasaman (11 emas, 9 perak, 19 perunggu).

Kota Payakumbuh (10 emas, 22 perak, 27 perunggu). Kabupaten Padang Pariaman (10 emas, 16 perak, 18 perunggu). Pasaman Barat (10 emas, 15 perak, 30 perunggu). Kepulauan Mentawai (9 emas, 19 perak, 27 perunggu).

Kota Solok (9 emas, 10 perak, 11 perunggu). Padang Panjang (6 emas, 8 perak, 25 perunggu). Kota Pariaman (5 emas, 3 perak, 10 perunggu). Kabupaten Solok Selatan (2 emas, 6 perak, 4 perunggu) dan Kabupaten Dharmasraya (1 emas, 9 perak dan 15 perunggu). Total medali yang diserahkan, 369 emas, 369 perak dan 514 perunggu.

Selain mengucapkan sukses kepada atlet yang telah mengukir prestasi, terhadap yang belum berhasil meraih medali, Wakil Ketua Umum Porprov X Sumbar, Amran Nur juga berharap supaya tidak berkecil hati.

Begitu pula terhadap kontingen, selaku penyelenggara Amran Nur yang juga Walikota Sawahlunto mohon maaf yang sedalam-dalamnya, karena dalam alek gadang ini pasti ditemui kelemahan dan kekurang meski panitia pelaksana telah berupaya memenuhi segala sesuatunya semaksimal mungkin.

Sementara Gubernur Gamawan Fauzi dalam sambutannya mengaku salut dan bangga terhadap upaya dan kerja keras Panpel serta tingginya partisipasi kontingen dan sportifitas atlet, sehingga Porprov yang digelar berlangsung, tertib, lancar dan sukses.

"Meski terjadi salah pengertian dalam beberapa pertandingan, namun itu masih dalam batas kewajaran, sehingga secara keseluruhan saya menilai Porprov X ini adalah Porprov yang paling aman, lancar, tertib dan sukses. Untuk itu, atas nama pemerintah Sumbar saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, terlebih kepada Bupati Sawahlunto Sijunjung dan Walikota Sawahlunto selaku ketua dan wakil ketua umum Porprov X Sumbar," kata gubernur.

Terima kasih juga disampaikan gubernur kepada para wartawan yang telah menggelorakan pelaksanaan pesta olahraga Sumbar dua tahunan ini, sehingga berkat upaya dan kerja keras wartawan dalam meliput dan mempublikasikan pertandingan demi pertandingan, yang mengetahui kegiatan dan hasil Porprov, tidak saja rakyat yang berdomisili di Ranah Minangkabau, tapi juga yang berada di perantauan.

Selain mengucapkan terima kasih, kepada para atlet yang telah mengukir prestasi, gubernur juga minta supaya lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi Porwil dan PON di Kalimantan Timur 2008 mendatang. Dalam kesempatan itu, gubernur juga menyerahkan piagam penghargaan kepada 10 insan olahraga Sumbar yang dinilai telah berjasa dalam dunia olahraga di Ranah Minangkabau.

Diantaranya mantan Ketua Harian KONI Sumbar Syahrial, Bupati Sijunjung Darius Apan, Walikota Sawahlunto Amran Nur, Ketua Harian PSSI Armyn AN, OS Yerli Asir, Maidison serta wartawan olahraga Syafrizal (Singgalang). Hendra Dupa (Haluan) dan Dody Syah Puta (PadangEkspres).

Seiring dengan itu, panpel Porprov juga memberikan penghargaan kepada 3 atlet yang dianggap terbaik penampilannya selama Porprov. Yaitu atlet sepaktakraw Sawahlunto Sijunjung Rike Medya Sari, atlet bulutangkis Payakumbuh Khairul Yen dan atlet senam 50 Kota Rani A.B.

Sesuai hasil rapat KONI di mess Pemkab Sawahlunto Sijunjung di Bukit Gadang, Porprov XI Sumbar akan digelar di Kabupaten Aham 2008 mendatang. Kepastian itu ditandai dengan penyerahan bendera Porprov oleh gubernur kepada Bupati Agam.

Sumber : Nasrul Rasyad dari Singgalang


TIKAR PANDAN LARIS MANIS


Sebelum Porprov digelar, namun sudah membawa keberuntungan terhadap masyarakat Sawahlunto Sijunjung, setidaknya bagi rakyat Padang Laweh, Kecamatan Koto VII yang menjual tikar pandan, di pasar Gambok.

Betapa tidak. Untuk melengkapi pemondokan kontingen kabupaten/kota di berbagai sekolah, pihak sekolah meminjam tikar dan bantal kepada para siswanya.

Selain membawa yang ada di rumah, sebagian besar siswa juga membeli tikar pandan di pasar Gambok.

Karena cukup banyak yang membeli, ratusan hasil kerajinan masyarakat Padang Laweh itu, laris manis dan terjual habis, kendati stok sudah ditambah.

"Yo rancak ado tandiang batandiangko ma, laku lapiak wak dee. Biasonya labiah banyak dibao pulang dari nan tajua. Ko lah dijapuik tambahnyo ka rumah, lah habih, ada juo nan batanyo lai," cilote seorang pedagang sambil menghitung hasil penjualan tikarnya.

*diubah seperlunya oleh Verd_hatherley*

Source : Homepage Sijunjung


Kabar Porprov Hari ini...


Porprov yang telah berjalan selama lebih kurang 6 hari semenjak dibuka pada sabtu lalu, menyisakan 3 hari lagi sebelum di tutup pada hari sabtu esok...
Hingga hari ini berdasar data yang kami peroleh dari Situs Resmi Porprov di Swl/Sijunjung, Kota Padang memimpin dengan perolehan 44 emas, 30 perak, dan 18 perunggu. Disusul Kab. Pesisir Selatan dengan 26 emas, 18 perak, dan 18 perunggu. Sementara Kabupaten kita, Swl/Sijunjung harus puas saat ini diperingkat ketiga dengan 12 emas, 16 perak, 22 perunggu. Disusul Kota Sawahlunto diperingkat ke-empat dengan 11 emas, 6 perak, 7 perunggu...
Dan sebagai tambahan informasi dari posting sebelumnya tentang Sepakbola, Kabupaten kita mampu mengalahkan Kabupaten Dhamasraya dengan skor 1 - 0...
Tabel peringkat yang lebih lengkap bisa rekan2 liat di sini...

Regards

Verd_hatherley


Porprov X Sumbar Dibuka Sabtu Ini


Jika tidak ada halangan, Sabtu ini Ketua Umum Koni Pusat Agum Gumelar akan membuka Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X Sumbar, di lapangan sepakbola M. Yamin Muaro Sijunjung.

Pembukaan akan dimeriahkan dengan penampilan drum band oleh 300 siswa dari berbagai sekolah serta senam massal Raga Budaya Nagari oleh 600 siswa, pegawai dan lanjut usia. Personil drum band yang sudah latihan sejak Juni lalu, akan tampil dengan lagu pilihan yang erat kaitan dengan pelaksanaan Porprov X, kata ketua tim pelatih dr. Edwin Suprayogi, Jumat kemaren, di Muaro Sijunjung.

Diawali dengan nyanyi Lansek Manih, lagu pilihan yang akan ditampilkan adalah minang medley, we are the champion, zapin dan jadilah bintang. Dikatakan erat kaitannya dengan pelaksanaan Porprov, karena setiap lagu yang ditampilkan mengandung arti dan makna.

Seperti minang medley, lagu ini menggambarkan bahwa Porprov dilaksanakan di alam Minangkabau. Sementara we are the champion, menyatakan atlet yang akan bertanding adalah juara kabupaten/kota. Begitu juga zapin, lewat lagu ini diharapkan seluruh kontingen menjadikan Porprov untuk mempererat rasa kekeluargan dan silaturrahmi. Sedangkan lagu jadilah bintang, mengandung makna agar atlet berprestasi dan menjadi bintang dengan menjunjung sporifitas olahraga, urai Edwin.

Siswa yang dilatih oleh oleh tim pelatih drum band Kabupaten Sawahlunto Sijunjung bersama pelatih marching band semen Padang yang terdiri dari Edwin sendiri, Ardan Indra, Avi Viona, SP, Chris Hernandes, Puji Raharja, Uswan, Indra, Paldano dan Yuli, berasal dari sekolah yang terletak di Kecamatan Sijunjung, Tanjung Gadang dan Kamang Baru.

Diantaranya, SDN 20 dan 22 Muaro Sijunjung, SDN 22 Kamang, SDN 01 Cilacap, SMP 7 Muaro, SMP 10 Sungai Lansek, SMP 11 Sungai Tambang serta SMA 3 Tanjung Gadang dan SMA 10 Kamang Baru. Sementara 600 siswa, pegawai dan lanjut usia yang akan menyemarakkan pembukan, menurut dosen STSI Padang Panjang, Syaiful Erman, S.Kar, S.Sn, selaku kareografer, dalam penampilan dibagi enam kelompok, yaitu kelompok rotan, bendera, jambul, payung, selendang dan kipas.

"Setiap anggota kelompok, berdiri dan disusun dengan membentuk huruf, sehingga bila dirangkaikan akan terbaca “Porprov X Sumbar," ulas Syaiful didampingi panitia pelaksana, Gustini.M, S.Sn. Personil yang juga sudah dilatih sejak Juni lalu, kata Syaiful, terdiri dari murid SDN 100 orang, SLTP 200, SLTA 200, pegawai 50 dan lanjut usia 50 orang.

Murid SD yang akan tampil, berasal dari SD yang ada di seputar Muaro Sijunjung. Diantaranya SD 03, 13, 19, 20, 22 dan SDN 29. Sementara siswa SLTP, adalah SMP 1, 14 dan MTsN Sijunjung serta SMP 7 Muaro. Siswa SLTA, SMA 1 dan 2 Sawahlunto Sijunjung serta SMK Elektronik dan SMEA Karya Mulia.

Sedangkan 50 pegawai, seluruhnya karyawan/ti Pemkab Sawahlunto Sijunjung. Sementara 50 lanjut usia, adalah lanjut usia Muaro Sijunjung yang rutin mengikuti olahraga senam.
Ke-600 peserta senam, dilatih oleh sembilan dosen STSI Padang Panjang. Diawali dengan latihan kelompok di kampus tersebut, dilanjutkan dengan latihan gabungan di lapangan M. Yamin Muaro Sijunjung, urai Gustini.

Sumber : Nasrul Rasyad dari Singgalang



Bupati Sawahlunto Sijunjung, Darius Apan, berpesan dan berharap kepada seluruh atlet daerah ini supaya berbuat yang terbaik dalam Pekan Olahrga (Porprov) X Sumbar yang secara resmi akan dibuka oleh Ketua Umum Koni Pusat Agum Gumelar, Sabtu ini, di lapangan M. Yamin Muaro Sijunjung.

"Selaku tuan rumah, saya berpesan dan berharap kepada seluruh atlet supaya berbuat yang terbaik dalam mebela Kabupaten Sawahlunto Sijunjung. Raih prestasi dengan semangat juang yang tinggi, gapai juara dengan sportifitas olahraga. Jangan menghalalkan segala cara untuk mencapai kemenangan. Karena lebih baik kalah terhormat dari pada menang tercelah," kata bupati.

Pesan dan harapan itu, disampaikan bupati saat beramah tamah dan melepas kontingen secara resmi, di Balairung Lansek Manih, Kamis (31/8) malam. Ramah tamah yang berlangsung penuh kekeluargaan, dihadiri Sekdakab Drs. Bakri yang juga ketua kontingen, ketua TP PKK Ny. Aisyah Darius bersama anggota, pimpinan berbagai cabang olahraga serta ofesial dan pelatih.

Selain berbuat yang terbaik, kepada para atlet bupati juga berharap supaya berjuang dengan semangat yang tinggi. Jangan ragu dan bimbang dalam bertanding. Jangan pula demam panggung, tampilah di medan laga dengan percaya diri dan kemampuan.

"Jika ragu dan bimbang sebelum tampil, berarti kita sudah kalah sebelum bertanding. Justru itu bulatkan tekad, yakinkan diri, kalau orang bisa sayapun bisa," kata bupati menyemangati atletnya yang akan turun ke medan laga.

Disamping memberi semangat, para atlet juga diingatkan bupati agar selalu menjaga tata kramah dan sopan santun serta hormat dan menghargai tamu. "Di arena kita boleh berlawan, berkompetisi dan bersaing. Tapi di luar arena, jalin persahabatan dengan lawan tanding. Karena tujuan utama Porprov, bukan merebut juara dan meraih medali, tapi mempererat hubungan silaturrahmi serta persatuan dan kesatuan. Lebih dari itu untuk melahirkan atlet berprestasi yang patriot," sebut Bupati Darius Apan.

Senada dengan bupati, sebelumnya ketua kontingen Bakri juga berpesan kepada para atlet supaya mengutamakan sportifitas pada setiap pertandingan. "Dalam setiap pertandingan pasti ada yang kalah dan yang menang. Jika kita kalah, terima dengan lapang dada dan anggaplah kekalahan itu satu kemenangan yang tertunda. Jika menang, jangan lupa bersyukur kehadirat Allah SWT, karena keberhasilan itu adalah berkat izin dari Yang Maha Kuasa," pesan Bakri.

Menjawab Singgalang ketua kontingen menjelaskan, pada Porprov X ini, secara keseluruhan Pemkab Sawahlunto Sijunjung menurunkan 349 atlet. Terdiri dari atlet bulutangkis (15 orang), atletik (21), basket (27), bola voli (30), sepak takraw (21), pencak silat (27), tinju (16), karate (21), dayung (44), senam (25), tennis meja (12), tennis lapangan (15), tarung derajat (21), tae kwon do (18), wushu (13), angkat berat (13), sepakbola (26), renang (22), panjat tebing buatan (22), kempo (15), catur (9) dan brudge (10), urai Bakri.

Sumber : Nasrul Rasyad dari Singgalang



Untuk bisa lolos ke putaran kedua, kesebelasan Kabupaten Sawahlunto Sijunjung harus mengalahkan tim Kabupaten Dharmasraya, pada pertandingan sepakbola lanjutan, di lapangan M. Yamin Muaro Sijunjung, Minggu (3/9) besok.

Jika seri apa lagi kalah, tuan rumah dipastikan tersingkir dari pertandingan cabang olahraga pavorit ini, karena pada dua pertandingan sebelumnya Sawahlunto Sijunjung hanya mampu bermain drau, sehingga baru mengantongi dua poin. Sementara tim Kabupaten Dharmasraya yang merupakan adik bagi Sawahlunto Sijunjung, hasil dari dua kali pertandingan, sekali kalah dan sekali menang, sudah mengantongi tiga poin, sehingga untuk bisa lolos hanya membutuhkan seri dengan Sawahlunto Sijunjung.

Sedangkan tim 50 Kota yang juga berada di pool B, posisinya boleh dikatakan agak aman, karena hasil dari dua kali pertandingan, sekali draw sekali menang, sudah mengantongi empat poin. Sementara Kabupaten Padang Pariaman baru memiliki poin satu.

Goyahnya posisi tim Sawahlunto Sijunjung, karena pada pertandingan pertama melawan Kabupaten Padang Pariaman, di lapangan M. Yamin, Kamis (31/8), bermain imbang 0-0. Begitu pula saat menjamu 50 Kota di lapangan Palangki, Jumat kemaren, juga membagi angka 1-1.

Sedangkan Dharmasraya, meski pada pertandingan pertama kalah 0-2 dari 50 Kota, di pertandingan kedua menang 2-1 atas Padang Pariaman, sehingga kini sudah mengantongi empat poin, sementara Sawahlunto Sijunjung baru tiga.

Ketua harian kesebelasan Sawahlunto Sijunjung, Emdesio, BA yang dikonfirmasi Singgalang kemaren, membenarkan bahwa sekarang posisi timnya dalam keadaan yang sulit dan mencemaskan. Untuk itu, pada pertandingan ketiga, menghadapi Dharmasraya, Minggu lusa, di lapangan M. Yamin, tanpa dapat ditawar, Sawahlunto Sijunjung harus memetik tiga poin penuh. Jika tidak, konsekwensinya adalah tersingkir. Supaya hal buruk itu tidak terjadi, bersama pengurus yang lain serta pembina, pelatih dan ofesial, Emdesio sudah mengobarkan semangat para pemain supaya tampil dengan semangat juang yang tinggi.

Sementara tim Dharmasraya tidak hanya sekedar mencari drau dengan Sawahlunto Sijunjung, malah bertekat memetik kemenangan dan meraih tiga angka penuh. Supaya tekad bisa terwujud dan tercapai, menurut humas kontingen Dharmasraya, Budi Waluyo, tim dari tanah mekar itu, telah meningkat latihan terutama latihan pisik dan taktik permaianan serta strategi menyerang yang diterapkan Minggu besok, di lapangan M. Yamin Muaro Sijunjung.

Sumber : Nasrul Rasyad dari Singgalang



Setelah menumbangkan lawannya di partai final voli pasir, atlet putri Pesisir Selatan dan atlet putra Kabupaten Tanah Datar merebut medali emas pertama pada Porprov X Sumbar. Hebatnya, medali perdana dan tertinggi itu diraih Pesisir Selatan dan Tanah Datar sebelum Porprov X Sumbar resmi dibuka, Sabtu (2/9) ini.

Sementara atlet putri Kota Padang dan Kabupaten Mentawai serta atlet putra Payakumbuh dan Kota Pariaman, meraih medali perak dan perunggu pertama. Medali emas, perak, perunggu yang diraih para atlet, dikalungkan ketua umum Porprov Darius Apan seusai pertandingan final putra, dilapangan voli pasar Inpres Muaro Sijunjung, Jumat kemaren.

Atlet Pesisir Selatan, Mustika Permana dan Nofica Yanti yang mempersembahkan emas pertama untuk kontingennya, dalam pertandingan voli pasir yang dimulai sejak Rabu (30/8), mengawali debutnya dengan mengalahkan Kabupaten 50 Kota 2-0 di babak penyisihan, membabat Payakumbuh 2-0 di perempatfinal, menyingkirkan Kabupaten Mentawai 2-0 di semifinal dan menumbangkan Kota Padang di final juga 2-0 (21-17) dan 21-12).

Sedangkan atlet putra Tanah Datar, Hendro dan Saptarinaldi, di babak penyisihan unggul 2-1 dari Kabupaten Solok Selatan, di perempatfinal mengalahkan Kabupaten Pasaman juga 2-1, di semifinal menyingkirkan Kota Pariaman 2-1 dan di final menumbangkan Kota Payakumbuh 2-0 (21-19) dan 21-14).

Berhasilnya Mustika Permana dan Nofica Yanti mempersembahkan medali emas pertama untuk daerahnya, cukup beralasan. Disamping kemampuan kedua atlet setingkat di atas lawan, dalam pertandingan final juga mendapat dukungan penuh dari Bupati dan Wakil Bupati Pesisir Selatan Drs. Nasrul Abib dan Drs. Syafrial, muspida serta ratusan suporter.

Bahkan setelah memenangkan pertandingan, Mustika Permana dan Nofica Yanti tidak saja diserbu dan disalami para pendukung, tapi juga diberi bonus secara langsung oleh Bupati Nasrul Abib Rp1 juta.

Kalau partai final putri dihadiri Bupati dan Wakil Bupati, Muspida serta sejumlah pejabat teras Kabupaten Pesisir Selatan, final putra disaksikan ketua umum Porprov Darius Apan yang juga Bupati Sawahlunto Sijunjung.

Sumber : Nasrul Rasyad dari Singgalang


Pertandingan Voli Pasir: Empat Tim Lolos 13 Pulang Kampung


Sijunjung, Singgalang

Meski Porprov X Sumbar baru akan dibuka Sabtu (2/9) lusa, namun pertandingan voli pasir putra sudah mulai, Rabu (30/8), di lapangan voli pasar Inpres Muaro Sijunjung.

Dari dari 17 tim kabupaten/kota yang bertanding, empat dipastikan lolos ke babak semifinal, yaitu tim Kota Sawahlunto, Kabupaten Tanah Datar, Kota Pariaman dan Kota Payakumbuh. Sedangkan 13 tim yang sudah tersisih dan boleh pulang kampung, adalah, Kota Padang, Kota Solok, Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Mentawai, Kabupaten Padang Pariaman, Padang Panjang, Kota Bukittinggi, Kabupaten Sawahlunto Sijunjung, Pasaman, Kabupaten Agam dan Kabupaten 50 Kota.

Sementara Kabupaten Dhramasraya dan Pasaman Barat tidak menurunkan tim pada pertandingan yang disaksikan Wakil Ketua DPRD Sawahlunto Sijunjung H. Asnam Malin Sutan serta sejumlah pejabat dan ratusan pasang mata dari berbagai kabupaten/kota di Sumbar. Sebelum sampai ke semifinal, di babak penyisihan tim Kota Sawahlunto mengalahkan Pesisir Selatan 2-1, di perempatfinal menumbangkan tuan rumah Sawahlunto Sijunjung 2-0. Sementara Tanah Datar di babak penyisihan unggul 2-1 dari Kabupaten Solok Selatan, di perempatfinal mengalahkan Kabupaten Pasaman juga 2-1.

Tim Kota Pariaman, memulai debutnya dengan mengalahkan Kabupaten Padang Pariaman 2-1 di babak penyisihan dan membabat Kabupaten Agam 2-0 di perempatfinal. Sedangkan Kota Payakumbuh, di babak penyisihan mengalahkan Kota Solok 2-0, di perempatfinal menyingkirkan kabupaten tetangga 50 Kota juga 2-0. Dalam partai semifinal yang akan dilaksanakan Jumat (1/9), tim Kota Sawahlunto akan menjajal Kota Payakumbuh. Sementara Tanah Datar saling berhadapan dengan Kota Pariaman.

Sedangkan Kamis ini, akan digelar pertandingan voli pasir putri di lapangan yang sama. Sesuai jadwal yang telah disusun, pada partai pertama akan saling berhadapan tim Kabupaten Solok dengan Kabupaten Sawahlunto Sijunjung. Setelah itu, Padang Pariaman vs Kota Solok, Padang vs Kota Panjang, Tanah Datar vs Kota Payakumbuh, Kabupaten Pesisir Selatan vs 50 Kota dan Mentawai vs Kota Pariaman. Sementara tim Kota Sawahlunto dan Bukittinggi menang bye.

Sumber : Nasrul Rasyad dari Singgalang


Website Porprov diluncurkan...


SIJUNJUNG(29/08/06). Untuk membantu para wartawan dalam mengumpulkan data, Panpel Porprov sediakan website di Kantor Informasi dan Komunikasi (Inforkom) Kabupaten Sawahlunto Sijunjung.

"Jadi bagi wartawan yang ingin konfirmasi dan menambah data, sebelum dan setelah kembali dari lapangan, silahkan buka website porprov.sijunjung.go.id," kata Kepala Kantor Inforkom Drs. Mendalardi, MM didampingi Kasi Humas, Mashariyanto, SE dan staf Seksi Manajemen Sistem Informasi, Lizda Handayani, S. Kom.

"Melalui website, kami akan berusaha menyajikan berbagai data yang dibutuhkan wartawan dan publik. Seperti lokasi pertandingan, cabang olahraga yang dipertandingkan, peserta, jumlah kontingen masing-masing daerah, pemondokan dan perolehan medali sementara," tambah Lizda yang langsung diberi amanah dan kepercayaan sebagai petugas teknisi bersama staf Seksi Manajemen Sistem Infomasi yang lain, Doni Aries.

Sedangkan untuk kelancaran menulis dan mengirim berita ke redaksi, untuk para kuli disket disediakan 14 unit komputer, dua jalur internet, dua pesawat telepon serta satu scanner dan faksimile.

Sebagaimana website, berbagai fasilitas pendukung tugas jurnalistik, disediakan pada dua ruangan di Kantor Inforkom, jelas Mendalardi yang juga ketua bidang informasi dan komunikasi Porprov.

Sesuai kebutuhan, untuk wartawan dari media masa harian disiapkan dua unit komputer/media dan satu untuk wartawan dari media mingguan.

Sumber : Homepage Sijunjung

Catatan dari Blog Sijunjung :
Kepada seluruh dunsanak yang membaca Blog ini, tunggu apa lagi pastikan update kabar dari pelaksanaan Porprov X Sumatera Barat di kampung halaman kita dengan membuka Website Porprov Sijunjung di http://porprov.sijunjung.go.id.
Sukses Porprov Sijunjung!!!!


Lapangan Padang Sibusuk Tidak Dipakai


Kupitan, Singgalang
Masyarakat Padang Sibusuk, Kecamatan Kupitan, kecewa. Pasalnya lapangan nagari tersebut tidak jadi dipakai untuk pertandingan sepakbola.

Rencana semula, lapangan yang terletak di pinggir jalan raya lintas Sumatra itu akan dipakai untuk pertandingan sepakbola dalam penyelenggaraan Porprov X Sumbar di Sawahlunto Sijunjung, sehingga Pemkab setempat mengucurkan dana Rp84.781.000 untuk perbaikan. Tapi karena perbaikan tidak selesai sesuai kontrak kerja, lapangan yang letaknya cukup strategis tidak jadi dipergunakan, sehingga menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat, terlebih bagi rakyat badarai yang telah berencana memanfaatkan peluang untuk mengais rezki, seperti tukang ojek dan penjual makanan ringan.

"Semula kami sangat bersyukur dan gembira dengan akan dipakainya lapangan untuk pertandingan sepakbola dalam penyelenggaraan Porprov, karena penonton yang ramai peluang bagi kami dalam mencari sewa," kata sejumlah tukang ojek yang mangkal di simpang PGA Padang Sibusuk, Rabu (30/8).

Namun dengan gagalnya pertandingan digelar, lantaran perbaikan lapangan tidak selesai, kegembiraan berubah menjadi kekecewaan, ulas mereka. Senada dengan tukang ojek, beberapa penjual makanan ringan yang selalu memanfaatkan momentum pertandingan sepakabola untuk manggale di lapangan, juga menyatakan kekecewaannya.

"Arok bana wak urang kabatandiang di tampek awak, awak bisa manjua karupuak kuah. Eh, kironyo ndaklo jadi do," tutur seorang ibu dengan nada kecewa.

Gagalnya dilaksanakan pertandingan sepakbola antar kesebelasan kabupaten/kota di lapangan Padang Sibusuk, yang kecewa berat bukan saja tukang ojek dan pedagang makanan ringan, tapi ketua Persipas (Persatuan Sepakbola Padang Sibusuk), Aliman Hamid juga prihatin.

"Banyak sebetulnya keberuntungan yang bisa dipetik, jika pertandingan dilaksanakan di lapangan kita. Selain menambah pendapatan bagi tukang ojek dan penjual makanan ringan, pemain Persipas juga bisa belajar banyak dari kesebelasan yang bertanding," sebut Aliman Hamid. Kecewanya tukang ojek dan pedagang makanan ringan, kata Aliman Hamid, dapat dipahami. Sebab, dengan menggelar pertandingan antar jorong saja, penonton cukup ramai. Apa lagi antar kabupaten/kota, tentu penonotonya lebih ramai lagi.

"Tapi apa daya, Allah SWT berkehendak lain. Sebagai insan lemah kita harus menerima kenyataan dengan sabar dan tawakal. Mungkin di balik gagalnya dilaksanakan pertandingan sepakbola di lapangan kita, tersimpan hikmah yang lebih baik dan berguna bagi masyarakat dan daerah. Karena Allah SWT mengetahui apa yang tidak kita ketahui," tutur ketua Persipas Aliman Hamid.

Pantauan Singgalang, sesuai data yang tertera pada papan proyek yang berdiri di pinggir lapangan, pekerjaan perbaikan (pendataran) lapangan yang dibiayai dengan dana kegiatan pembangunan sarana olahraga tahun 2006, Rp84.781.000, waktu pelaksanaannya 8 Juni sampai 21 Agustus 2006. Namun sampai Rabu (30/8), disamping tanah lempeng yang dipasang belum menyatu dengan lapangan, sebagian tanahnya juga masih memerah, sehingga tidak mungkin di tanah merah itu dilaksanakan pertandingan sepakbola.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sawahlunto Sijunjung Ir.Hanan Fahrizal, M. Eng. Sc yang dikonfirmasi Singgalang, di ruang kerjanya kemaren, membenarkan kalau lapangan Padang Sibusuk tidak jadi dipakai untuk pertandingan sepakbola pada penyelenggaraan Porpov.
"Rencana semula, lapangan itu memang akan dipakai untuk Porprov, sehingga dilakukan perbaikan. Tapi karena perbaikan belum selesai, ya tidak jadi dipakai," jelas Hanan.

Belum selesainya perbaikan, menurut Hanan Fahrizal, bukan karena kesalahan pemborong dan pengawas, tapi lantaran terjadinya kemarau panjang. "Jangankan tanah lempeng yang baru dipasang, rumput yang sudah ada sebelumnya, mati akibat kemarau panjang, sebut Hanan.

Hanan menambahkan, karena cuaca yang tidak bersahabat, yang tidak jadi dipakai, lantaran belum selesai diperbaiki, bukan saja lapangan Padang Sibusuk, tapi juga lapangan sepakbola Tanah Bato, Kecamatan Sijunjung dan Tanjung Ampalu, Kecamatan Koto VII.



Sumber : Nasrul Rasyad dari Singgalang





About Sijunjung

Tulisan Sebelumnya

Archives

Links



Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

Google Reader or Homepage
Subscribe
Add to My Yahoo!
Subscribe with Bloglines
Add to Technorati Favorites!

Buttons created with the Create Feed Buttons

XFN Friendly



Google
 
Web www.sijunjung.go.id
www.detik.com www.hariansinggalang.co.id
Sijunjung's Blog Sijunjung's Blog




|Verd's HOME|MUSIC |NEWBIEZ|MULTIMEDIA|

|JFF Family |BLOG SIJUNJUNG|


|1 Rupiah|N4rs1s |GOLF |dycka's HOME|


Harapan baru dengan header baru,


Hai hai hai....
Bagi sanak sadonyo atau rekan2 sekalian yang mengunjungi Blog Sijunjung kali ini, akan terasa sedikit perbedaan.. Pasti udah pada tau dah.. Liat aja bagian atas Blog, atau orang2 bilang header..

Kami memang mengganti header sebelumnya karena header pertama Blog Sijunjung ini masih dalam semangat menyambut Porprov X Sumatera Barat yg telah berlalu..
Memang disaat Blog Sijunjung ini online bertepatan dengan kegiatan Porprov yang akan berlangsung di Kabupaten kita saat itu..

Jadi, karna Porprov-nya udah selesai.. Kami pun berinisiatif buat ngeganti header-nya..
Kalau rekan2 perhatikan, pada header kali ini disamping mengambil tema nature, kami tetap meletakkan lambang Pemerintah Daerah di sisi kiri dengan sedikit perubahan perspektif..
Sedangkan di sisi sebelah kanan, bagi rekan2 yg kemarin menonton Porprov di Sijunjung pasti sangat familiar dengan bangunan yg satu ini..
Ya, ini adalah Mess Representatif yang dibangun di Bukit Gadang dan ditengarai sebagai Mess termegah di Indonesia...
Saya dan dycka pun belum melihatnya secara langsung.. Beruntung kami mendapatkan fotonya dari salah seorang teman yang kemarin pulang ke Sijunjung... (thanks, gik!!)

Harapan kami berdua, semoga dengan bergantinya header menambah pengunjung Blog ini dan juga semoga dapat memicu semangat sanak sadonyo utk ituk memberikan kontribusi utk Blog ini...








Regards,


Verdy & Dycka


Menyambut Ramadhan 1427 H


Blog Sijunjung mengucapkan Mohon Maaf Lahir Batin,
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa...
Kepada seluruh sanak sadonyo, rekan2 yang berkunjung di blog ini...
Semoga Ibadah Puasa yang akan kita jalani nanti mendapatkan berkah dari Allah SWT...

Dearestly,

Verd_hatherley & Dycka_god

*Tak lupa utk segala pihak yg telah banyak membantu blog ini
(Bapak Nasrul Rasyad dari Singgalang)...


Alek Gadang tu Ala Usai


Sesuai namanya Pekan Olaharaga Provinsi (Porprov) X Sumbar yang digelar selama sepekan (2-9/9), di Kabupaten Sawahlunto Sijunjung dan Kota Sawahlunto, telah berakhir.

Ribuan atlet 19 kabupaten/kota yang tampil dan bertanding dengan gagah perkasa pada 23 cabang olahraga, telah kembali ke daerahnya masing-masing dengan segala suka dan duka. Kenapa dengan suka dan duka? Karena diantara yang berjuang di arena telah berhasil meraih medali dan bonus serta pujian dan opok, terlepas dari atlet rental atau asli putra putri daerah.
Namun juga tidak sedikit yang meratap dan menangis serta bersedih dan berkecil hati, lantaran tidak memperoleh apa-apa, kecuali kata-kata manis untuk sekedar menyejukan hati yang pedih serta perasaan yang galau.

Itulah dua rasa berbeda yang dibawa pulang para atlet yang sudah mencoba peruntungan di ajang Porprov. Namun itu pulalah konsekwensi yang harus diterima dengan tabah dan sabar oleh seorang atlet, karena dalam setiap pertandingan pasti ada yang kalah dan yang menang, paling tidak seri.

Selama sepekan, Muaro Sijunjung seperti Kota Metropolitan. Setiap sisi dan ruas jalan serta sudut rumah makan dan warung, terlebih arena pertandingan dipadati manusia. Begitu juga arus lalu lintas, tidak hanya sekedar semeraut, tapi juga macet, sehingga puluhan polisi, Satpol PP dan aparat Dinas Perhubungan yang diturunkan, bekerja keras menertibkan.

Tapi, sekali lagi, jelmaan Kota Metropolitan itu hanya sepekan. Setelah Porprov ditutup Gubernur Gamawan Fauzi, Sabtu (9/9), Minggu (10/9) tidak terlihat lagi kepadatan manusia. Tidak ada lagi kesemerautan lalu lintas, apa lagi jalan yang macet.

Yang tinggal dan tersisa di Minggu kelabu itu, hanyalah marawa, puing-puing dan sampah yang berserakan serta para pedagang yang berkemas untuk segera pulang. Itu Minggu, hari berikutnya hingga sekarang, Muaro Sijunjung kembali kepada aslinya.

Namun, meski gelanggang sudah usai, atlet sudah pulang, rakyat Sawahlunto Sijunjung pantas bersyukur dan berbangga diri, karena selaku penyelenggara Porprov, cukup banyak keberuntungan dan kemajuan yang diperoleh daerah, terutama dibidang sarana dan prasarana olahraga.

Berkat Porprov, jalan utama di Muaro Sijunjung, tidak hanya sekedar diparancak, tapi juo dipagadang. Begitu juga sarana dan prasarana olahraga, kini rakyat Sawahlunto Sijunjung memiliki GOR bulutangkis, gedung senam dan lapangan sepakbola yang representatif serta mess yang bertaraf nasional.

Yang menjadi pertanyaan sekarang, sejauh mana sarara dan prasarana itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, baik untuk menggenjot dan meningkatkan prestasi atlet yang sudah ada maupun untuk melahirkan bibit dan atlet baru. Jawabnya tentu terpulang kepada Pemkab dan masyarakat itu sendiri.

Sebab, maambiak contoh ka nan sudah, maambiak tua ka nan manang, sejauh ini belum ada daerah yang sudah menjadi penyelenggara Porprov (dulu Porda) yang benar-benar sukses menjaga dan memelihara serta memanfaatkan sarana dan prasarana yang dibangun untuk peningkatan prestasi atlet atau melahirkan atlet baru.

Bahkan cukup banyak sarana dan prasarana itu yang menjadi mubazir, karena tidak terawat dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Sehingga ada kesan, seolah sarana dan prasarana yang dibangun hanya untuk sepekan, selama Porprov berlangsung. Pada hal biaya yang dikucurkan tidak sedkit, ratusan juta, malah miliran rupiah.

Justru itu, meski daerah yang telah menyelenggarakan Porda belum ada yang sukses memanfaatkan berbagai sarana dan prasarana yang dibangun untuk meningkatkan prestasi atlet atau melahirkan atlet baru, sehingga untuk mengikuti Porprov terpaksa merental atlet daerah lain, kita berharap hal itu tidak terjadi di Sawahlunto Sijunjung negeriku tercinta. Semoga.

Sumber : Nasrul Rasyad dari Singgalang


Emas Sepakbola Diboyong Tim Tanah Datar


Tuan rumah Sawahlunto Sijunjung gagal meraih medali emas dalam cabang olahraga paling pavorit, sepakbola, setelah di final kalah 2-4 (0-0) melalui drama adu finalti dari tim Tanah Datar.

Final sepakbola yang merupakan pertandingan puncak sepanjang Porprov X Sumbar, berlangsung menjelang detik-detik penutupan di lapangan M. Yamin Muaro Sijunjung, Sabtu (9/9).

Dibawah tatapan Gubernur Gamawan Fauzi, Ketua DPRD Sumbar diwakili Yonda Djabar, Ketua Harian KONI Indomar Asri, bupati/walikota serta sekitar 15 ribu penonton, kendati bermain di lapangan licin akibat diguyur gerimis, namun kedua tim tetap menyuguhkan permaianan cantik, cepat dan saling menyerang.

Yang juga sangat membanggakan, meski kedua tim saling berjibaku untuk bisa menjebol gawang lawan, namun mereka tetap menunjukan persahabatan yang solit. Buktinya mereka tidak hanya bersalaman dan berpelukan seusai pertandingan, tapi juga dalam laga tengah berlangsung.

Sebetulnya dalam laga final yang dipimpin wasit Edi Bastari, permaianan berlangsung seimbang. Selain melancarkan serangan silih berganti, kedua tim juga sama-sama memiliki peluang emas.
Namun selama reguler dan perpanjangan waktu 2x15 menit, gol yang diharapkan tidak kunjung tercipta, sehingga untuk menentukan kepada tim mana medali emas dikalungkan, terpaksa dilaksanakan adu finalti.

Algojo tuan rumah, Wen Antoni yang mendapat kehormatan melakukan tendangan pertama, berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik. Tendangan keras yang mengarah ke sudut gawang, tidak terantisipasi oleh penjaga gawang Tanah Datar, Dikki Jamalis.
Namun keunggulan 1-0 itu, beberapa menit kemudian berhasil disamakan oleh algojo Tanah Datar, Sandrovo Saputra. Tendangan Sandrovo gagal ditahan penjaga gawang tuan rumah, Erius Aleksi.

Sayang algojo kedua Sijunjung, gagal menunaikan tugasnya. Tendangan Marwansyah yang tidak begitu keras, berhasil ditahan penjaga gawang Tanah Datar. Kegagalan yang sama juga terjadi pada eksekutor ketiga Derius.

Meski eksekutor keempat, Rofi A mampu menjebol jala Tanah Datar, namun gol itu tidak berarti banyak bagi tim Sawahlunto Sijunjung, karena tiga eksekutor Tanah Datar setelah Sandrovo Putra, berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, sehingga pertandingan berakhir dengan kedudukan 4-2 untuk Tanah Datar.

Artinya, medali emas dikalungkan kepada tim Luhak Nan Tuo, medali perak milik tuan rumah dan perunggu diraih tim Kota Padang yang berhasil mengalahkan Kota Solok pada pertandingan sebelumnya di hari dan tempat yang sama.

Sumber : Nasrul Rasyad dari Singgalang


Porprov Telah Usai, Padang Tetap Juara Umum


Pekan olahraga Provinsi (Porprov) X Sumbar sudah usai, penutupan dilakukan Gubernur Gamawan Fauzi, di lapangan M. Yamin Muaro Sijunjung, Sabtu (9/9) seusai final sepakbola antara tim tuan rumah Sawahlunto Sijunjung dengan Tanah Datar.

Ribuan atlet 19 kabupaten/kota yang tampil pada 23 cabang olahraga, telah kembali ke daerahnya masing-masing, dengan segala suka dan duka, karena telah berhasil meraih medali dan bonus, namun juga tidak sedikit yang bersedih dan berkecil hati, lantaran tidak mendapat apa-apa.

Sebagaimana pada Porprov (dulu Porda) IX di Kabupaten Solok, dalam Porprov X yang digelar dari Sabtu ke Sabtu (2-9/9) di Sawahlunto Sijunjung dan Kota Sawahlunto, kontingen Kota Padang tetap tidak tergoyahkan sebagai juara umum.

Pasukan Fauzi Bahar tampil sebagai pemuncak, setelah berhasil mengantongi 91 medali emas, 64 perak dan 60 perunggu. Pesisir Selatan yang memboyong 63 medali emas, 52 perak dan 46 perungu, berada di posisi kedua.

Sementara tuan rumah Sawahlunto Sijunjung yang sejak awal hanya menargetkan tiga besar, sepertinya pantas bersyukur dan berbangga diri, karena dengan mengantongi 29 medali emas, 34 perak dan 46 perunggu, kontingen Dariuas Apan berada di urutan ketiga.

Sesuai klasmen akhir perolehan medali yang diterima Singgalang dari ketua bidang pertandingan dan wasit Drs. Muchlis Anwar, MSM, setelah tiga besar ditempati Kota Padang, Pesisir Selatan dan Sawahlunto Sijunjung, posisi keempat diduduki Kota Bukittingi yang memperoleh 28 medali emas, 30 perak dan 30 perunggu.

Di bawah Bukittingi bercongkol Kabupaten Tanah Datar dengan perolehan medali (26 emas, 20 perak dan 37 perunggu) yang disusul Kota Sawahlunto (19 emas, 17 perak, 30 perunggu).
Berikutnya Kabupaten Agam (17 emas, 13 perak, 38 perunggu). Kabupaten 50 Kota (12 emas, 9 perak, 16 perunggu). Kabupaten Solok (11 emas, 13 perak, 25 perunggu). Kabupaten Pasaman (11 emas, 9 perak, 19 perunggu).

Kota Payakumbuh (10 emas, 22 perak, 27 perunggu). Kabupaten Padang Pariaman (10 emas, 16 perak, 18 perunggu). Pasaman Barat (10 emas, 15 perak, 30 perunggu). Kepulauan Mentawai (9 emas, 19 perak, 27 perunggu).

Kota Solok (9 emas, 10 perak, 11 perunggu). Padang Panjang (6 emas, 8 perak, 25 perunggu). Kota Pariaman (5 emas, 3 perak, 10 perunggu). Kabupaten Solok Selatan (2 emas, 6 perak, 4 perunggu) dan Kabupaten Dharmasraya (1 emas, 9 perak dan 15 perunggu). Total medali yang diserahkan, 369 emas, 369 perak dan 514 perunggu.

Selain mengucapkan sukses kepada atlet yang telah mengukir prestasi, terhadap yang belum berhasil meraih medali, Wakil Ketua Umum Porprov X Sumbar, Amran Nur juga berharap supaya tidak berkecil hati.

Begitu pula terhadap kontingen, selaku penyelenggara Amran Nur yang juga Walikota Sawahlunto mohon maaf yang sedalam-dalamnya, karena dalam alek gadang ini pasti ditemui kelemahan dan kekurang meski panitia pelaksana telah berupaya memenuhi segala sesuatunya semaksimal mungkin.

Sementara Gubernur Gamawan Fauzi dalam sambutannya mengaku salut dan bangga terhadap upaya dan kerja keras Panpel serta tingginya partisipasi kontingen dan sportifitas atlet, sehingga Porprov yang digelar berlangsung, tertib, lancar dan sukses.

"Meski terjadi salah pengertian dalam beberapa pertandingan, namun itu masih dalam batas kewajaran, sehingga secara keseluruhan saya menilai Porprov X ini adalah Porprov yang paling aman, lancar, tertib dan sukses. Untuk itu, atas nama pemerintah Sumbar saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, terlebih kepada Bupati Sawahlunto Sijunjung dan Walikota Sawahlunto selaku ketua dan wakil ketua umum Porprov X Sumbar," kata gubernur.

Terima kasih juga disampaikan gubernur kepada para wartawan yang telah menggelorakan pelaksanaan pesta olahraga Sumbar dua tahunan ini, sehingga berkat upaya dan kerja keras wartawan dalam meliput dan mempublikasikan pertandingan demi pertandingan, yang mengetahui kegiatan dan hasil Porprov, tidak saja rakyat yang berdomisili di Ranah Minangkabau, tapi juga yang berada di perantauan.

Selain mengucapkan terima kasih, kepada para atlet yang telah mengukir prestasi, gubernur juga minta supaya lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi Porwil dan PON di Kalimantan Timur 2008 mendatang. Dalam kesempatan itu, gubernur juga menyerahkan piagam penghargaan kepada 10 insan olahraga Sumbar yang dinilai telah berjasa dalam dunia olahraga di Ranah Minangkabau.

Diantaranya mantan Ketua Harian KONI Sumbar Syahrial, Bupati Sijunjung Darius Apan, Walikota Sawahlunto Amran Nur, Ketua Harian PSSI Armyn AN, OS Yerli Asir, Maidison serta wartawan olahraga Syafrizal (Singgalang). Hendra Dupa (Haluan) dan Dody Syah Puta (PadangEkspres).

Seiring dengan itu, panpel Porprov juga memberikan penghargaan kepada 3 atlet yang dianggap terbaik penampilannya selama Porprov. Yaitu atlet sepaktakraw Sawahlunto Sijunjung Rike Medya Sari, atlet bulutangkis Payakumbuh Khairul Yen dan atlet senam 50 Kota Rani A.B.

Sesuai hasil rapat KONI di mess Pemkab Sawahlunto Sijunjung di Bukit Gadang, Porprov XI Sumbar akan digelar di Kabupaten Aham 2008 mendatang. Kepastian itu ditandai dengan penyerahan bendera Porprov oleh gubernur kepada Bupati Agam.

Sumber : Nasrul Rasyad dari Singgalang


TIKAR PANDAN LARIS MANIS


Sebelum Porprov digelar, namun sudah membawa keberuntungan terhadap masyarakat Sawahlunto Sijunjung, setidaknya bagi rakyat Padang Laweh, Kecamatan Koto VII yang menjual tikar pandan, di pasar Gambok.

Betapa tidak. Untuk melengkapi pemondokan kontingen kabupaten/kota di berbagai sekolah, pihak sekolah meminjam tikar dan bantal kepada para siswanya.

Selain membawa yang ada di rumah, sebagian besar siswa juga membeli tikar pandan di pasar Gambok.

Karena cukup banyak yang membeli, ratusan hasil kerajinan masyarakat Padang Laweh itu, laris manis dan terjual habis, kendati stok sudah ditambah.

"Yo rancak ado tandiang batandiangko ma, laku lapiak wak dee. Biasonya labiah banyak dibao pulang dari nan tajua. Ko lah dijapuik tambahnyo ka rumah, lah habih, ada juo nan batanyo lai," cilote seorang pedagang sambil menghitung hasil penjualan tikarnya.

*diubah seperlunya oleh Verd_hatherley*

Source : Homepage Sijunjung


Kabar Porprov Hari ini...


Porprov yang telah berjalan selama lebih kurang 6 hari semenjak dibuka pada sabtu lalu, menyisakan 3 hari lagi sebelum di tutup pada hari sabtu esok...
Hingga hari ini berdasar data yang kami peroleh dari Situs Resmi Porprov di Swl/Sijunjung, Kota Padang memimpin dengan perolehan 44 emas, 30 perak, dan 18 perunggu. Disusul Kab. Pesisir Selatan dengan 26 emas, 18 perak, dan 18 perunggu. Sementara Kabupaten kita, Swl/Sijunjung harus puas saat ini diperingkat ketiga dengan 12 emas, 16 perak, 22 perunggu. Disusul Kota Sawahlunto diperingkat ke-empat dengan 11 emas, 6 perak, 7 perunggu...
Dan sebagai tambahan informasi dari posting sebelumnya tentang Sepakbola, Kabupaten kita mampu mengalahkan Kabupaten Dhamasraya dengan skor 1 - 0...
Tabel peringkat yang lebih lengkap bisa rekan2 liat di sini...

Regards

Verd_hatherley


Porprov X Sumbar Dibuka Sabtu Ini


Jika tidak ada halangan, Sabtu ini Ketua Umum Koni Pusat Agum Gumelar akan membuka Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X Sumbar, di lapangan sepakbola M. Yamin Muaro Sijunjung.

Pembukaan akan dimeriahkan dengan penampilan drum band oleh 300 siswa dari berbagai sekolah serta senam massal Raga Budaya Nagari oleh 600 siswa, pegawai dan lanjut usia. Personil drum band yang sudah latihan sejak Juni lalu, akan tampil dengan lagu pilihan yang erat kaitan dengan pelaksanaan Porprov X, kata ketua tim pelatih dr. Edwin Suprayogi, Jumat kemaren, di Muaro Sijunjung.

Diawali dengan nyanyi Lansek Manih, lagu pilihan yang akan ditampilkan adalah minang medley, we are the champion, zapin dan jadilah bintang. Dikatakan erat kaitannya dengan pelaksanaan Porprov, karena setiap lagu yang ditampilkan mengandung arti dan makna.

Seperti minang medley, lagu ini menggambarkan bahwa Porprov dilaksanakan di alam Minangkabau. Sementara we are the champion, menyatakan atlet yang akan bertanding adalah juara kabupaten/kota. Begitu juga zapin, lewat lagu ini diharapkan seluruh kontingen menjadikan Porprov untuk mempererat rasa kekeluargan dan silaturrahmi. Sedangkan lagu jadilah bintang, mengandung makna agar atlet berprestasi dan menjadi bintang dengan menjunjung sporifitas olahraga, urai Edwin.

Siswa yang dilatih oleh oleh tim pelatih drum band Kabupaten Sawahlunto Sijunjung bersama pelatih marching band semen Padang yang terdiri dari Edwin sendiri, Ardan Indra, Avi Viona, SP, Chris Hernandes, Puji Raharja, Uswan, Indra, Paldano dan Yuli, berasal dari sekolah yang terletak di Kecamatan Sijunjung, Tanjung Gadang dan Kamang Baru.

Diantaranya, SDN 20 dan 22 Muaro Sijunjung, SDN 22 Kamang, SDN 01 Cilacap, SMP 7 Muaro, SMP 10 Sungai Lansek, SMP 11 Sungai Tambang serta SMA 3 Tanjung Gadang dan SMA 10 Kamang Baru. Sementara 600 siswa, pegawai dan lanjut usia yang akan menyemarakkan pembukan, menurut dosen STSI Padang Panjang, Syaiful Erman, S.Kar, S.Sn, selaku kareografer, dalam penampilan dibagi enam kelompok, yaitu kelompok rotan, bendera, jambul, payung, selendang dan kipas.

"Setiap anggota kelompok, berdiri dan disusun dengan membentuk huruf, sehingga bila dirangkaikan akan terbaca “Porprov X Sumbar," ulas Syaiful didampingi panitia pelaksana, Gustini.M, S.Sn. Personil yang juga sudah dilatih sejak Juni lalu, kata Syaiful, terdiri dari murid SDN 100 orang, SLTP 200, SLTA 200, pegawai 50 dan lanjut usia 50 orang.

Murid SD yang akan tampil, berasal dari SD yang ada di seputar Muaro Sijunjung. Diantaranya SD 03, 13, 19, 20, 22 dan SDN 29. Sementara siswa SLTP, adalah SMP 1, 14 dan MTsN Sijunjung serta SMP 7 Muaro. Siswa SLTA, SMA 1 dan 2 Sawahlunto Sijunjung serta SMK Elektronik dan SMEA Karya Mulia.

Sedangkan 50 pegawai, seluruhnya karyawan/ti Pemkab Sawahlunto Sijunjung. Sementara 50 lanjut usia, adalah lanjut usia Muaro Sijunjung yang rutin mengikuti olahraga senam.
Ke-600 peserta senam, dilatih oleh sembilan dosen STSI Padang Panjang. Diawali dengan latihan kelompok di kampus tersebut, dilanjutkan dengan latihan gabungan di lapangan M. Yamin Muaro Sijunjung, urai Gustini.

Sumber : Nasrul Rasyad dari Singgalang



Bupati Sawahlunto Sijunjung, Darius Apan, berpesan dan berharap kepada seluruh atlet daerah ini supaya berbuat yang terbaik dalam Pekan Olahrga (Porprov) X Sumbar yang secara resmi akan dibuka oleh Ketua Umum Koni Pusat Agum Gumelar, Sabtu ini, di lapangan M. Yamin Muaro Sijunjung.

"Selaku tuan rumah, saya berpesan dan berharap kepada seluruh atlet supaya berbuat yang terbaik dalam mebela Kabupaten Sawahlunto Sijunjung. Raih prestasi dengan semangat juang yang tinggi, gapai juara dengan sportifitas olahraga. Jangan menghalalkan segala cara untuk mencapai kemenangan. Karena lebih baik kalah terhormat dari pada menang tercelah," kata bupati.

Pesan dan harapan itu, disampaikan bupati saat beramah tamah dan melepas kontingen secara resmi, di Balairung Lansek Manih, Kamis (31/8) malam. Ramah tamah yang berlangsung penuh kekeluargaan, dihadiri Sekdakab Drs. Bakri yang juga ketua kontingen, ketua TP PKK Ny. Aisyah Darius bersama anggota, pimpinan berbagai cabang olahraga serta ofesial dan pelatih.

Selain berbuat yang terbaik, kepada para atlet bupati juga berharap supaya berjuang dengan semangat yang tinggi. Jangan ragu dan bimbang dalam bertanding. Jangan pula demam panggung, tampilah di medan laga dengan percaya diri dan kemampuan.

"Jika ragu dan bimbang sebelum tampil, berarti kita sudah kalah sebelum bertanding. Justru itu bulatkan tekad, yakinkan diri, kalau orang bisa sayapun bisa," kata bupati menyemangati atletnya yang akan turun ke medan laga.

Disamping memberi semangat, para atlet juga diingatkan bupati agar selalu menjaga tata kramah dan sopan santun serta hormat dan menghargai tamu. "Di arena kita boleh berlawan, berkompetisi dan bersaing. Tapi di luar arena, jalin persahabatan dengan lawan tanding. Karena tujuan utama Porprov, bukan merebut juara dan meraih medali, tapi mempererat hubungan silaturrahmi serta persatuan dan kesatuan. Lebih dari itu untuk melahirkan atlet berprestasi yang patriot," sebut Bupati Darius Apan.

Senada dengan bupati, sebelumnya ketua kontingen Bakri juga berpesan kepada para atlet supaya mengutamakan sportifitas pada setiap pertandingan. "Dalam setiap pertandingan pasti ada yang kalah dan yang menang. Jika kita kalah, terima dengan lapang dada dan anggaplah kekalahan itu satu kemenangan yang tertunda. Jika menang, jangan lupa bersyukur kehadirat Allah SWT, karena keberhasilan itu adalah berkat izin dari Yang Maha Kuasa," pesan Bakri.

Menjawab Singgalang ketua kontingen menjelaskan, pada Porprov X ini, secara keseluruhan Pemkab Sawahlunto Sijunjung menurunkan 349 atlet. Terdiri dari atlet bulutangkis (15 orang), atletik (21), basket (27), bola voli (30), sepak takraw (21), pencak silat (27), tinju (16), karate (21), dayung (44), senam (25), tennis meja (12), tennis lapangan (15), tarung derajat (21), tae kwon do (18), wushu (13), angkat berat (13), sepakbola (26), renang (22), panjat tebing buatan (22), kempo (15), catur (9) dan brudge (10), urai Bakri.

Sumber : Nasrul Rasyad dari Singgalang



Untuk bisa lolos ke putaran kedua, kesebelasan Kabupaten Sawahlunto Sijunjung harus mengalahkan tim Kabupaten Dharmasraya, pada pertandingan sepakbola lanjutan, di lapangan M. Yamin Muaro Sijunjung, Minggu (3/9) besok.

Jika seri apa lagi kalah, tuan rumah dipastikan tersingkir dari pertandingan cabang olahraga pavorit ini, karena pada dua pertandingan sebelumnya Sawahlunto Sijunjung hanya mampu bermain drau, sehingga baru mengantongi dua poin. Sementara tim Kabupaten Dharmasraya yang merupakan adik bagi Sawahlunto Sijunjung, hasil dari dua kali pertandingan, sekali kalah dan sekali menang, sudah mengantongi tiga poin, sehingga untuk bisa lolos hanya membutuhkan seri dengan Sawahlunto Sijunjung.

Sedangkan tim 50 Kota yang juga berada di pool B, posisinya boleh dikatakan agak aman, karena hasil dari dua kali pertandingan, sekali draw sekali menang, sudah mengantongi empat poin. Sementara Kabupaten Padang Pariaman baru memiliki poin satu.

Goyahnya posisi tim Sawahlunto Sijunjung, karena pada pertandingan pertama melawan Kabupaten Padang Pariaman, di lapangan M. Yamin, Kamis (31/8), bermain imbang 0-0. Begitu pula saat menjamu 50 Kota di lapangan Palangki, Jumat kemaren, juga membagi angka 1-1.

Sedangkan Dharmasraya, meski pada pertandingan pertama kalah 0-2 dari 50 Kota, di pertandingan kedua menang 2-1 atas Padang Pariaman, sehingga kini sudah mengantongi empat poin, sementara Sawahlunto Sijunjung baru tiga.

Ketua harian kesebelasan Sawahlunto Sijunjung, Emdesio, BA yang dikonfirmasi Singgalang kemaren, membenarkan bahwa sekarang posisi timnya dalam keadaan yang sulit dan mencemaskan. Untuk itu, pada pertandingan ketiga, menghadapi Dharmasraya, Minggu lusa, di lapangan M. Yamin, tanpa dapat ditawar, Sawahlunto Sijunjung harus memetik tiga poin penuh. Jika tidak, konsekwensinya adalah tersingkir. Supaya hal buruk itu tidak terjadi, bersama pengurus yang lain serta pembina, pelatih dan ofesial, Emdesio sudah mengobarkan semangat para pemain supaya tampil dengan semangat juang yang tinggi.

Sementara tim Dharmasraya tidak hanya sekedar mencari drau dengan Sawahlunto Sijunjung, malah bertekat memetik kemenangan dan meraih tiga angka penuh. Supaya tekad bisa terwujud dan tercapai, menurut humas kontingen Dharmasraya, Budi Waluyo, tim dari tanah mekar itu, telah meningkat latihan terutama latihan pisik dan taktik permaianan serta strategi menyerang yang diterapkan Minggu besok, di lapangan M. Yamin Muaro Sijunjung.

Sumber : Nasrul Rasyad dari Singgalang



Setelah menumbangkan lawannya di partai final voli pasir, atlet putri Pesisir Selatan dan atlet putra Kabupaten Tanah Datar merebut medali emas pertama pada Porprov X Sumbar. Hebatnya, medali perdana dan tertinggi itu diraih Pesisir Selatan dan Tanah Datar sebelum Porprov X Sumbar resmi dibuka, Sabtu (2/9) ini.

Sementara atlet putri Kota Padang dan Kabupaten Mentawai serta atlet putra Payakumbuh dan Kota Pariaman, meraih medali perak dan perunggu pertama. Medali emas, perak, perunggu yang diraih para atlet, dikalungkan ketua umum Porprov Darius Apan seusai pertandingan final putra, dilapangan voli pasar Inpres Muaro Sijunjung, Jumat kemaren.

Atlet Pesisir Selatan, Mustika Permana dan Nofica Yanti yang mempersembahkan emas pertama untuk kontingennya, dalam pertandingan voli pasir yang dimulai sejak Rabu (30/8), mengawali debutnya dengan mengalahkan Kabupaten 50 Kota 2-0 di babak penyisihan, membabat Payakumbuh 2-0 di perempatfinal, menyingkirkan Kabupaten Mentawai 2-0 di semifinal dan menumbangkan Kota Padang di final juga 2-0 (21-17) dan 21-12).

Sedangkan atlet putra Tanah Datar, Hendro dan Saptarinaldi, di babak penyisihan unggul 2-1 dari Kabupaten Solok Selatan, di perempatfinal mengalahkan Kabupaten Pasaman juga 2-1, di semifinal menyingkirkan Kota Pariaman 2-1 dan di final menumbangkan Kota Payakumbuh 2-0 (21-19) dan 21-14).

Berhasilnya Mustika Permana dan Nofica Yanti mempersembahkan medali emas pertama untuk daerahnya, cukup beralasan. Disamping kemampuan kedua atlet setingkat di atas lawan, dalam pertandingan final juga mendapat dukungan penuh dari Bupati dan Wakil Bupati Pesisir Selatan Drs. Nasrul Abib dan Drs. Syafrial, muspida serta ratusan suporter.

Bahkan setelah memenangkan pertandingan, Mustika Permana dan Nofica Yanti tidak saja diserbu dan disalami para pendukung, tapi juga diberi bonus secara langsung oleh Bupati Nasrul Abib Rp1 juta.

Kalau partai final putri dihadiri Bupati dan Wakil Bupati, Muspida serta sejumlah pejabat teras Kabupaten Pesisir Selatan, final putra disaksikan ketua umum Porprov Darius Apan yang juga Bupati Sawahlunto Sijunjung.

Sumber : Nasrul Rasyad dari Singgalang


Pertandingan Voli Pasir: Empat Tim Lolos 13 Pulang Kampung


Sijunjung, Singgalang

Meski Porprov X Sumbar baru akan dibuka Sabtu (2/9) lusa, namun pertandingan voli pasir putra sudah mulai, Rabu (30/8), di lapangan voli pasar Inpres Muaro Sijunjung.

Dari dari 17 tim kabupaten/kota yang bertanding, empat dipastikan lolos ke babak semifinal, yaitu tim Kota Sawahlunto, Kabupaten Tanah Datar, Kota Pariaman dan Kota Payakumbuh. Sedangkan 13 tim yang sudah tersisih dan boleh pulang kampung, adalah, Kota Padang, Kota Solok, Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Mentawai, Kabupaten Padang Pariaman, Padang Panjang, Kota Bukittinggi, Kabupaten Sawahlunto Sijunjung, Pasaman, Kabupaten Agam dan Kabupaten 50 Kota.

Sementara Kabupaten Dhramasraya dan Pasaman Barat tidak menurunkan tim pada pertandingan yang disaksikan Wakil Ketua DPRD Sawahlunto Sijunjung H. Asnam Malin Sutan serta sejumlah pejabat dan ratusan pasang mata dari berbagai kabupaten/kota di Sumbar. Sebelum sampai ke semifinal, di babak penyisihan tim Kota Sawahlunto mengalahkan Pesisir Selatan 2-1, di perempatfinal menumbangkan tuan rumah Sawahlunto Sijunjung 2-0. Sementara Tanah Datar di babak penyisihan unggul 2-1 dari Kabupaten Solok Selatan, di perempatfinal mengalahkan Kabupaten Pasaman juga 2-1.

Tim Kota Pariaman, memulai debutnya dengan mengalahkan Kabupaten Padang Pariaman 2-1 di babak penyisihan dan membabat Kabupaten Agam 2-0 di perempatfinal. Sedangkan Kota Payakumbuh, di babak penyisihan mengalahkan Kota Solok 2-0, di perempatfinal menyingkirkan kabupaten tetangga 50 Kota juga 2-0. Dalam partai semifinal yang akan dilaksanakan Jumat (1/9), tim Kota Sawahlunto akan menjajal Kota Payakumbuh. Sementara Tanah Datar saling berhadapan dengan Kota Pariaman.

Sedangkan Kamis ini, akan digelar pertandingan voli pasir putri di lapangan yang sama. Sesuai jadwal yang telah disusun, pada partai pertama akan saling berhadapan tim Kabupaten Solok dengan Kabupaten Sawahlunto Sijunjung. Setelah itu, Padang Pariaman vs Kota Solok, Padang vs Kota Panjang, Tanah Datar vs Kota Payakumbuh, Kabupaten Pesisir Selatan vs 50 Kota dan Mentawai vs Kota Pariaman. Sementara tim Kota Sawahlunto dan Bukittinggi menang bye.

Sumber : Nasrul Rasyad dari Singgalang


Website Porprov diluncurkan...


SIJUNJUNG(29/08/06). Untuk membantu para wartawan dalam mengumpulkan data, Panpel Porprov sediakan website di Kantor Informasi dan Komunikasi (Inforkom) Kabupaten Sawahlunto Sijunjung.

"Jadi bagi wartawan yang ingin konfirmasi dan menambah data, sebelum dan setelah kembali dari lapangan, silahkan buka website porprov.sijunjung.go.id," kata Kepala Kantor Inforkom Drs. Mendalardi, MM didampingi Kasi Humas, Mashariyanto, SE dan staf Seksi Manajemen Sistem Informasi, Lizda Handayani, S. Kom.

"Melalui website, kami akan berusaha menyajikan berbagai data yang dibutuhkan wartawan dan publik. Seperti lokasi pertandingan, cabang olahraga yang dipertandingkan, peserta, jumlah kontingen masing-masing daerah, pemondokan dan perolehan medali sementara," tambah Lizda yang langsung diberi amanah dan kepercayaan sebagai petugas teknisi bersama staf Seksi Manajemen Sistem Infomasi yang lain, Doni Aries.

Sedangkan untuk kelancaran menulis dan mengirim berita ke redaksi, untuk para kuli disket disediakan 14 unit komputer, dua jalur internet, dua pesawat telepon serta satu scanner dan faksimile.

Sebagaimana website, berbagai fasilitas pendukung tugas jurnalistik, disediakan pada dua ruangan di Kantor Inforkom, jelas Mendalardi yang juga ketua bidang informasi dan komunikasi Porprov.

Sesuai kebutuhan, untuk wartawan dari media masa harian disiapkan dua unit komputer/media dan satu untuk wartawan dari media mingguan.

Sumber : Homepage Sijunjung

Catatan dari Blog Sijunjung :
Kepada seluruh dunsanak yang membaca Blog ini, tunggu apa lagi pastikan update kabar dari pelaksanaan Porprov X Sumatera Barat di kampung halaman kita dengan membuka Website Porprov Sijunjung di http://porprov.sijunjung.go.id.
Sukses Porprov Sijunjung!!!!


Lapangan Padang Sibusuk Tidak Dipakai


Kupitan, Singgalang
Masyarakat Padang Sibusuk, Kecamatan Kupitan, kecewa. Pasalnya lapangan nagari tersebut tidak jadi dipakai untuk pertandingan sepakbola.

Rencana semula, lapangan yang terletak di pinggir jalan raya lintas Sumatra itu akan dipakai untuk pertandingan sepakbola dalam penyelenggaraan Porprov X Sumbar di Sawahlunto Sijunjung, sehingga Pemkab setempat mengucurkan dana Rp84.781.000 untuk perbaikan. Tapi karena perbaikan tidak selesai sesuai kontrak kerja, lapangan yang letaknya cukup strategis tidak jadi dipergunakan, sehingga menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat, terlebih bagi rakyat badarai yang telah berencana memanfaatkan peluang untuk mengais rezki, seperti tukang ojek dan penjual makanan ringan.

"Semula kami sangat bersyukur dan gembira dengan akan dipakainya lapangan untuk pertandingan sepakbola dalam penyelenggaraan Porprov, karena penonton yang ramai peluang bagi kami dalam mencari sewa," kata sejumlah tukang ojek yang mangkal di simpang PGA Padang Sibusuk, Rabu (30/8).

Namun dengan gagalnya pertandingan digelar, lantaran perbaikan lapangan tidak selesai, kegembiraan berubah menjadi kekecewaan, ulas mereka. Senada dengan tukang ojek, beberapa penjual makanan ringan yang selalu memanfaatkan momentum pertandingan sepakabola untuk manggale di lapangan, juga menyatakan kekecewaannya.

"Arok bana wak urang kabatandiang di tampek awak, awak bisa manjua karupuak kuah. Eh, kironyo ndaklo jadi do," tutur seorang ibu dengan nada kecewa.

Gagalnya dilaksanakan pertandingan sepakbola antar kesebelasan kabupaten/kota di lapangan Padang Sibusuk, yang kecewa berat bukan saja tukang ojek dan pedagang makanan ringan, tapi ketua Persipas (Persatuan Sepakbola Padang Sibusuk), Aliman Hamid juga prihatin.

"Banyak sebetulnya keberuntungan yang bisa dipetik, jika pertandingan dilaksanakan di lapangan kita. Selain menambah pendapatan bagi tukang ojek dan penjual makanan ringan, pemain Persipas juga bisa belajar banyak dari kesebelasan yang bertanding," sebut Aliman Hamid. Kecewanya tukang ojek dan pedagang makanan ringan, kata Aliman Hamid, dapat dipahami. Sebab, dengan menggelar pertandingan antar jorong saja, penonton cukup ramai. Apa lagi antar kabupaten/kota, tentu penonotonya lebih ramai lagi.

"Tapi apa daya, Allah SWT berkehendak lain. Sebagai insan lemah kita harus menerima kenyataan dengan sabar dan tawakal. Mungkin di balik gagalnya dilaksanakan pertandingan sepakbola di lapangan kita, tersimpan hikmah yang lebih baik dan berguna bagi masyarakat dan daerah. Karena Allah SWT mengetahui apa yang tidak kita ketahui," tutur ketua Persipas Aliman Hamid.

Pantauan Singgalang, sesuai data yang tertera pada papan proyek yang berdiri di pinggir lapangan, pekerjaan perbaikan (pendataran) lapangan yang dibiayai dengan dana kegiatan pembangunan sarana olahraga tahun 2006, Rp84.781.000, waktu pelaksanaannya 8 Juni sampai 21 Agustus 2006. Namun sampai Rabu (30/8), disamping tanah lempeng yang dipasang belum menyatu dengan lapangan, sebagian tanahnya juga masih memerah, sehingga tidak mungkin di tanah merah itu dilaksanakan pertandingan sepakbola.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sawahlunto Sijunjung Ir.Hanan Fahrizal, M. Eng. Sc yang dikonfirmasi Singgalang, di ruang kerjanya kemaren, membenarkan kalau lapangan Padang Sibusuk tidak jadi dipakai untuk pertandingan sepakbola pada penyelenggaraan Porpov.
"Rencana semula, lapangan itu memang akan dipakai untuk Porprov, sehingga dilakukan perbaikan. Tapi karena perbaikan belum selesai, ya tidak jadi dipakai," jelas Hanan.

Belum selesainya perbaikan, menurut Hanan Fahrizal, bukan karena kesalahan pemborong dan pengawas, tapi lantaran terjadinya kemarau panjang. "Jangankan tanah lempeng yang baru dipasang, rumput yang sudah ada sebelumnya, mati akibat kemarau panjang, sebut Hanan.

Hanan menambahkan, karena cuaca yang tidak bersahabat, yang tidak jadi dipakai, lantaran belum selesai diperbaiki, bukan saja lapangan Padang Sibusuk, tapi juga lapangan sepakbola Tanah Bato, Kecamatan Sijunjung dan Tanjung Ampalu, Kecamatan Koto VII.



Sumber : Nasrul Rasyad dari Singgalang





About Sijunjung

Tulisan Sebelumnya

Archives

Links



Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

Google Reader or Homepage
Subscribe
Add to My Yahoo!
Subscribe with Bloglines
Add to Technorati Favorites!

Buttons created with the Create Feed Buttons

XFN Friendly



Google
 
Web www.sijunjung.go.id
www.detik.com www.hariansinggalang.co.id